Jurnalisme multimedia

Jurnalisme multimedia adalah praktik jurnalisme kontemporer yang mendistribusikan konten berita baik menggunakan dua atau lebih format media melalui Internet, atau menyebarluaskan laporan berita melalui berbagai platform media.[1]

Jurnalisme multimedia memberikan ruang interaktif bagi para khalayak, untuk tak hanya berperan aktif dalam mengkonsumsi konten-konten berita, seperti membaca berita, memberikan komentar, menonton video, ataupun mendengarkan audio, yang terdapat di berbagai media daring, namun juga sekaligus dapat menjadi produsen berita (ikut serta dalam memproduksi atau membuat berita).

Jenis Multimedia yang dapat dengan baik mendukung interaktifitas dari Jurnalisme Multimedia adalah Multimedia Interaktif atau sering disebut Hypermedia. Hypermedia adalah bentuk Multimedia yang memungkinkan para penggunanya menggerakan, menyunting, memberikan komentar ataupun bentuk interaktifitas lain pada produk media yang dibuka.[2]

Dengan kata lain, dengan adanya ruang baru bagi khalayak ini telah membuat mereka memiliki kemampuan yang multitasking. Para jurnalis multimedia juga dimungkinkan tak hanya dapat menulis berita, namun juga dapat menyajikan informasi dalam bentuk gambar, video, maupun infografik.

Menurut Steen Steensen,[3] berita di media daring tidak dilengkapi dengan multi-modality. Biasanya berita yang ada di media dating hanya berisi teks dan gambar. Jurnalisme multimedia berisi lebih dari dua elemen media, meliputi tapi tidak hanya terbatas pada kata-kata (teks) dan foto (gambar).

  1. ^ Deuze, Mark (2004). "What is multimedia journalism?". Journalism Studies. DOI: 10.1080/ 1461670042000211131: 140 – via Taylor & Francis Online. 
  2. ^ Vaughan, Tay (2004). Multimedia: Making It Work. Yogyakarta: Penerbit Andi. hlm. 3. ISBN 979-763-353-5. 
  3. ^ Steensen, Steen (2009-02-01). "Online Feature Journalism". Journalism Practice. 3 (1): 13–29. doi:10.1080/17512780802560716. ISSN 1751-2786. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search